
JAKARTA – Alokasi anggaran untuk subsidi PSO dalam RAPBN 2015 diusulkan sebesar Rp3,261 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan pagu dalam APBN-Perubahan 2014 sebesar 2,197 triliun rupiah.
Dalam nota keuangan yang disampaikan Presiden kepada DPR dan DPD (15/8), anggaran belanja subsidi PSO tersebut akan dialokasikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp1,523 triliun untuk penugasan layanan jasa angkutan kereta api, yakni KA Ekonomi Jarak Jauh, KA Ekonomi Jarak Sedang, KA Ekonomi Jarak Dekat, KRD Ekonomi, KA Angkutan Lebaran serta KRL AC Commuterline Jabodetabek.
Sektor pengangkutan dan komunikasi di 2015 diperkirakan akan memiliki pertumbuhan tertinggi di antara sektor yang lain, yaitu 9,5 persen. Hal tersebut menjadi salahsatu pertimbangan dinaikkannya mata anggaran subsidi PSO.
Selain untuk sektor perkeretaapian, PSO tersebut juga diberikan pada PT Pelni sebesar Rp1,607 triliun dalam penugasan layanan jasa angkutan penumpang kapal laut kelas ekonomi, serta untuk Perum LKBN Antara sebesar Rp130,3 miliar sebagai pelaksana penugasan layanan informasi publik.
Alokasi subsidi PSO untuk kereta api termasuk dalam subsidi nonenergi Rp 69,9 triliun. Bidang itu meliputi subsidi pangan sebesar Rp18,939 triliun, subsidi pupuk sebesar Rp 35,703 triliun, subsidi benih sebesar Rp 939,4 miliar, subsidi PSO sebesar Rp 3,261 triliun, subsidi bunga kredit program sebesar Rp 2,484 triliun, dan subsidi pajak sebesar Rp 8,650 triliun rupiah.