Tambah Rute Baru, Transjakarta Terintegrasi KRL, LRT, dan MRT

Agung Wicaksono, Direktur Utama PT Transjakarta - www.jakartamrt.co.id
Agung Wicaksono, Direktur Utama PT Transjakarta - www.jakartamrt.co.id

Setelah tahun lalu mampu berintegrasi dengan operator angkutan perkotaan (bus kecil), PT Transjakarta kini siap berintegrasi dengan angkutan massal berbasis . Bus Transjakarta nantinya diharapkan dapat terintegrasi dengan (kereta rel listrik) atau , , serta MRT, dengan menambah sejumlah baru.

“Salah satu integrasi antar-moda yang menjadi perhatian Transjakarta saat ini adalah moda angkutan umum massal berbasis rel, mengingat tahun lalu telah mampu berintegrasi dengan angkutan perkotaan,” jelas Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono, dilansir Antara. “Termasuk integrasi moda berbasis rel yang akan dihubungkan dengan moda berbasis jalan dan kami telah bersinergi dengan MRT, commuter line, dan LRT.”

Untuk integrasi dengan KRL, Agung melanjutkan, sekarang sudah ada KRL yang terintegrasi dengan halte Transjakarta yang baru selesai dibangun, yaitu Halte Transjakarta Cakung. Jadi, bisa dibilang bahwa Halte Transjakarta Cakung adalah halte pertama yang terintegrasi dengan KRL. “Setelah Cakung, nantinya KRL juga akan terintegrasi dengan Halte Transjakarta Tosari di koridor 1 (Blok M-Kota) dan Halte Stasiun Klender koridor 11 (Kampung Melayu-Pulogebang),” sambung Agung.

Sebenarnya, KRL juga sudah terintegrasi dengan Transjakarta di Stasiun Tanah Abang, yang sudah dikembangkan menjadi kawasan Transit Oriented Development (TOD),” tambah Agung. “Karena di situ jelas, ada orang yang turun dari KRL di Tanah Abang, bisa pindah atau transit pakai Tanah Abang Eksplorer, Transjakarta, dan Jak Lingko untuk menuju tempat tujuannya. Di situ, ada delapan rute Jak Lingko yang sudah disiapkan.”

Sementara untuk integrasi dengan MRT, akan ada empat halte Transkajarta yang akan terintegrasi dengan stasiun MRT. Di antaranya di Bundaran Hotel Indonesia (terintegrasi Stasiun MRT Bundaran HI), Halte Tosari (terintegrasi Stasiun MRT Dukuh Atas), Halte CSW koridor 13 (terintegrasi Stasiun MRT Sisingamangaraja), dan Halte Lebak Bulus koridor 8 (terintegrasi Stasiun MRT Lebak Bulus).

“Kami juga akan menambah rute baru, terlebih yang ada kaitannya dengan integrasi MRT, yang akan mengantarkan ke MRT. Di antaranya, Pondok Cabe, Cinere, Bintaro, BSD, Jatijajar,” imbuh Agung. “Sementara, untuk integrasi dengan LRT, adalah Halte Pemuda Rawamangun yang terintegrasi dengan Stasiun LRT Velodrome.”