PADANG – Setelah mati suri selama 43 tahun, Kementerian Perhubungan memutuskan untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api dari Padang menuju Pulau Air dengan panjang sekitar 2,7 kilometer. Menurut rencana, KA Perintis Minangkabau Ekspres akan melayani penumpang sampai ke Stasiun Pulau Air mulai tanggal 12 Maret 2020 dan tidak memungut biaya alias gratis.
“Sebagai bentuk sosialisasi dan menumbuhkan minat masyarakat untuk menggunakan kereta api, selama 10 hari, yakni dari tanggal 12 sampai 22 Maret 2020, diberlakukan tiket Rp0 atau gratis pada lintas pelayanan Bandara-Padang-Pulau Air,” jelas Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat, Suranto. “Selanjutnya, mulai 23 Maret 2020, tarif kembali normal, yakni Rp5.000 bahi penumpang yang melakukan perjalanan tidak dari/ke bandara.”
Sebelum diaktifkan, Suranto menambahkan, dilakukan serangkaian pengujian oleh Balai Pengujian Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Pengujian dan safety assessment ini sesuai dengan regulasi yang ada dan juga agar saat beroperasi nanti keamanan prasarana dan sarana bisa terjaga. Pembangunan jalur sendiri sudah dimulai sejak Juli 2019 lalu.
Lingkup kegiatan reaktivasi jalur inni meliputi penggantian rel, sterilisasi jalur KA, spoor 1 di emplasemen Stasiun Padang, pembangunan Stasiun Tarandam, peningkatan jembatan BH 36 KM 1+793 bentang 15 M antara Stasiun Padang-Stasiun Pulo Air, dan pembangunan/pemugaran Stasiun Pulo Air yang merupakan cagar budaya.
“Potensi wisata di daerah sekitar Pulau Air sangat banyak. Juga, jarak ke pelabuhan tempat kapal yang akan menyeberang ke wisata pulau Mentawai dekat,” sambung Suranto. “Jadi, wisatawan dari Bandara Internasional Minangkabau, bisa naik kereta api sampai ke Stasiun Pulau Air, dan dilanjutkan ke pelabuhan.”
Sebagai informasi, Stasiun Pulau Air (di Padang disebut Pulo Aie) ini terakhir beroperasi sekitar tahun 1977, atau 43 tahun lalu. Uji coba jalur KA dilakukan bersama oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat dan PTKA Divisi Regional II Sumatera Barat. Setelah siang hari uji coba menggunakan lokomotif, malam harinya dilakukan ujicoba menggunakan rangkaian KA Minangkabau Ekspres.