
JAKARTA – Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, rangkaian light rail transit (LRT) Jabodebek sudah tiba di Jakarta pada akhir pekan kemarin. Menurut rencana, LRT ini akan diuji coba pada akhir Oktober 2019 sebelum akhirnya beroperasi penuh pada November 2021. Jika masyarakat ingin naik kereta ini, akan dikenakan tarif Rp12 ribu per orang untuk rute Cibubur-Dukuh Atas.
“Perkiraan tarifnya nanti Rp12.000, itu sudah disubsidi karena harga komersialnya Rp25.000 dari Cibubur ke Dukuh Atas,” jelas Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat melakukan kunjungan ke Stasiun Harjamukti, Minggu (13/10) kemarin. “Meski demikian, tarif tersebut belum final karena akan melihat situasi teranyar sebelum moda transportasi ini resmi beroperasi.”
Saat ini, pelaksanaan pembangunan proyek kereta ringan LRT Jabodebek tahap I sudah selesai 66,13 persen. Menurut Direktur Keuangan PT Adhi Karya, Entus Asnawi, progres untuk lintas pelayanan satu, yakni Cawang-Cibubur, sudah mencapai 85,7 persen, lintas pelayanan dua Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 56,1 persen, dan lintas pelayanan tiga, yakni Cawang-Bekasi Timur, 59,5 persen.
Jika pengerjaan sesuai rencana, LRT Jabodebek diharapkan dapat beroperasi penuh pada bulan November 2021 mendatang. LRT diproyeksikan bisa mengangkut hingga 1.308 orang dalam keadaan padat dan 740 orang dalam keadaan normal per hari, dengan waktu tunggu penumpang selama 2-3 menit di setiap stasiun. Kehadiran LRT diharapkan bisa menekan jumlah penggunaan transportasi di jalan biasa maupun jalan tol.
Sebelumnya, PT INKA (Persero) telah mulai mengirim rangkaian kereta LRT dari Madiun ke Depo Sementara LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti, Cibubur. Rangkaian terdiri dari enam kereta dan telah diberangkatkan pada Selasa (8/10) pukul 18.40 WIB dengan Multi-Axle Truck. Setelah melalui perjalanan selama empat hari, kereta LRT Jabodebek tiba di Stasiun Harjamukti, Cibubur pada Jumat (11/10).
Proses pengangkatan rangkaian LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti berhasil diselesaikan pada Minggu (13/10) kemarin, dengan disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, bersama dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Untuk selanjutnya akan dilakukan tahap uji coba.