JAKARTA – Beberapa waktu lalu, tarif LRT Jabodebek relasi Cibubur-Dukuh Atas diperkirakan berada di kisaran Rp12.000 sekali jalan, dengan subsidi pemerintah sebesar 50 persen. Namun, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, baru-baru ini menyampaikan bahwa besaran tarif masih bisa di bawah perkiraan tersebut.
“Tarif sementara, hitungannya Rp12 ribu. Namun, tentu nanti kami akan melakukan justifikasi pada saat menjelang operasional,” ujar Budi kala meninjau jembatan lengkung bentang panjang LRT Senin (11/11) kemarin, seperti dilansir CNN Indonesia. “Justifikasi tarif dilakukan dengan sejumlah pertimbangan, termasuk asumsi jumlah penumpang, biaya tertentu yang dikeluarkan, hingga pendapatan besar yang bisa ditekan.”
Saat ini, progres pembangunan LRT Jabodebek sendiri secara keseluruhan sudah mencapai 67 persen. Rinciannya, proses pembangunan untuk fase Cibubur-Cawang sepanjang 14,95 kilometer telah mencapai 86,2 persen. Sementara, untuk fase Cawang-Kuningan-Dukuh Atas baru mencapai 58,2 persen, sedangkan Cawang-Bekasi Timur mencapai 60,5 persen.
Kemarin, PT Adhi Karya Tbk baru saja merampungkan pengecoran terakhir jembatan lengkung LRT Jabodebek yang terletak di persimpangan Jalan HR. Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Jembatan lengkung yang berada di long span Kuningan ini juga baru saja mendapatkan rekor MURI Indonesia karena tercatat sebagai jembatan kereta box beton dengan bentang terpanjang di dunia yang mencapai 148 meter. Jembatan ini memiliki material beton seberat 2.939,7 ton atau setara 5,2 kali berat pesawat Airbus.
“Operasional LRT akan dilakukan secara langsung bersamaan pada 2021. Semua rute serentak, tidak bertahap,” sambung Budi. “Proyek harus segera diselesaikan karena sudah ada kota-kota lain yang akan segera menyusul untuk membangun angkutan massal LRT, yaitu Surabaya, Bandung, Makassar, dan Medan. Kami harapkan ini menjadi satu alternatif atau pilihan angkutan massal Indonesia yang dapat diandalkan.”
Berdasarkan data dari situs lrtjabodebek.com, pembangunan LRT Jabodebek tahap 1 dengan 3 rute lintas pelayanan Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur, menghabiskan total biaya konstruksi sekitar Rp22 triliun atau setara dengan Rp513,8 miliar per kilometer sepanjang 44,3 kilometer dengan struktur melayang. Selain LRT Jabodebek, pemerintah juga membangun LRT Jakarta yang menghubungkan Kelapa Gading dengan Velodrome (Rawamangun).