Belum Resmi Beroperasi, Tarif LRT Jabodebek Sudah Naik

Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT KAI - ekonomi.bisnis.com
Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT KAI - ekonomi.bisnis.com

JAKARTA – Belum juga beroperasi, tarif Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) sudah mengalami kenaikan. Awalnya dipatok Rp12 ribu sekali jalan, moda tersebut rencananya akan ditetapkan Rp15 ribu sekali perjalanan. Kenaikan tarif LRT Jabodebek ini disebabkan adanya pembengkakan nilai investasi.

“Nilai investasi awal proyek LRT Jabodebek sebesar Rp29,9 triliun malah membengkak menjadi Rp32,5 triliun,” papar Direktur Utama PT Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, dikutip dari Kompas. “Pergeseran ini terjadi akibat adanya perubahan target Commercial Operation Date (COD) yang semula Juli 2019 mengalami kemunduran pada Agustus 2022, terutama terkait dengan penguasaan lahan di depo di Bekasi Timur dan pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.”

Didiek melanjutkan, terjadi pembengkakan biaya alias cost overrun sebesar Rp2,6 triliun, diikuti dengan perubahan struktur pendanaan proyek, yang akhirnya berdampak pada perhitungan formula dasar tarif LRT Jabodebek. Dana tambahan Rp2,6 triliun itu digunakan untuk meningkatkan biaya pra-operasi, biaya interest during construction (IDC), dan biaya lainnya. “Dana tersebut tidak bisa ditambal oleh pinjaman bank,” imbuh Didiek.

Hampir senada, Executive Vice President Divisi LRT, Mochamad Purnomosidi, mengatakan, kemunduran operasional berpengaruh terhadap investasi. Setelah dilakukan perhitungan, jumlah tarif yang dimungkinkan berkisar Rp14 ribu hingga Rp15 ribu. “Tarif (Rp15 ribu) ini juga sudah disubsidi. Kalau belum disubsidi, tarifnya sekitar Rp30 ribuan,” ujar Purnomosidi.

Hingga detik ini, progres lintas LRT Jabodebek dikatakan sudah mencapai 78 persen. Pada Januari hingga Mei, akan dilakukan tes untuk commissioning, sedangkan bulan Juli dan Agustus akan dilakukan trial run. Diharapkan, LRT Jabodebek ini menjadi jawaban permasalahan kepadatan jalan raya dan tol mulai Jakarta-Cikampek dan Jagorawi pada jam-jam sibuk.

Berbeda dengan LRT Jakarta, jalur LRT Jabodebek terdiri dari tiga lintas pelayanan, yakni Lintas Pelayanan I Cawang-Harjamukti, Lintas Pelayanan II Cawang-Dukuh Atas, serta Lintas Pelayanan III Cawang-Jatimulya. Jika beroperasi sesuai jadwal pada Agustus 2022 mendatang, LRT Jabodebek bakal melintasi 18 di Provinsi dan sekitarnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*