Jakarta – Di setiap stasiun hampir selalu tersedia jasa porter yang siap sedia membantu para penumpang untuk membawakan barang-barang bawaan yang berlebih ketika hendak naik atau turun kereta api. Namun hingga kini mungkin masih belum banyak yang tahu mengenai tarif atau ongkos jasa porter yang ada di stasiun.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menjelaskan bahwa pada dasarnya tidak ada patokan harga khusus untuk jasa para porter di stasiun tersebut. “Biasanya penumpang memberi uang dengan sukarela, ada yang Rp20.000 hingga Rp30.000,” ujar Eva di Jakarta, Rabu (20/11), seperti dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut Eva menjelaskan, jasa porter di stasiun tak dikelola langsung oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), tetapi hanya sebatas dilakukan pembinaan. Porter-porter tersebut mempunyai koordinasi kerja sendiri di bawah seorang ketua. Meski demikian, siapapun yang hendak bekerja sebagai porter di stasiun haruslah mendaftar terlebih dahulu ke PT KAI.
“Porter itu semua ada seragamnya, jadi pastikan itu dibawa oleh petugas. Meski bukan dari kami, tapi tetap ada koordinatornya, dan tetap harus terdaftar oleh kami. Jadi ada pembinaan dari kami juga. Cuma mereka mengelola sendiri, sehingga tidak ada penarifan di sana,” papar Eva.
Salah seorang porter di Stasiun Pasar Senen bernama Mamat (55) mengaku sudah berprofesi sebagai porter di stasiun selama 3 dekade. Walaupun tak mempunyai gaji tetap dan tak mematok tarif khusus sebagai porter, Mamat merasa hidupnya tercukupi. “Biasa ngasih sih penumpang ada yang Rp20.000, kadang ada juga yang Rp35.000, paling mentok itu Rp35.000, cukup lah segitu,” beber Mamat.
Eva sendiri menyarankan, apabila penumpang ingin memakai jasa porter sebaiknya tetap waspada dengan barang bawaan. Selain itu, penumpang sebaiknya tetap berjalan beriringan dengan porter supaya keamanan barang-barang bawaan tetap terjaga. Jangan lupa juga memiliki porter yang resmi menggunakan seragam. Biasanya porter di stasiun menggunakan seragam berwarna oranye.