JAKARTA – Sukendar Mulya, Kepala Humas Daerah Operasi I PT Kereta Api Indonesia menegaskan bahwa tidak ada jam kerja tambahan bagi petugas sejak diterapkannya e-ticket dan tarif progresif kereta rel listrik (KRL).
“Normal saja, tidak ada insentif. Jadwal keretanya memang lebih pagi dan sampai malam,” kata Sukendar kepada Tempo, Sabtu (13/7).
Menurut Sukendar, perubahan jadwal KRL Jabodetabek per 1 April 2013 dan penerapan tarif progresif mulai 1 Juli lalu tidak merubah jadwal kerja petugas. Tidak adanya perubahan jadwal ini, menurut Sukendar, karena terdapat 3 shift untuk para petugas KRL, yaitu pukul 06.00-14.00, 14.00-22.00, dan 22.00-06.00.”Mereka kan ada shift (pergantian jam kerja)nya,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang petugas KRL di Stasiun Bekasi, Rahman (31), tidak banyak berkomentar terkait jam kerjanya dan adanya insentif setelah penerapan tarif progresif KRL. “Saya menjalanan tugas saja, saya tidak tahu soal itu (insentif) juga,” ujar Rahman.
Sejak diterpakannya e-ticket dan tarif progresif pada awal Juli 2013, membuat jumlah penumpang KRL Commuter se-Jabodetabek naik menjadi 500-600 ribu per hari dari sebelumnya 450 ribu per hari.
Eva Chairunnisa, Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengatakan KCJ akan menambahkan 180 gerbong dan 50 gate tahun ini. Seperti yang diberitakan sebelumnya penambahan ini dilakukan sebagai antisipasi lonjakan penumpang yang sebelumnya 450 ribu per hari menjadi 500-600 ribu er hari.
“Saat ini, ada sekitar 650 gerbong KRL Jabodetabek dan 400an gate di Stasiun Jabodetabek, secepatnya akan kami tambah,” jelas Eva.