MAKASSAR – Tiket kereta api Makassar-Parepare memang masih digratiskan pada awal tahun 2023 ini. Namun, ketika tarif diberlakukan, harga tiket kereta tersebut diperkirakan tidak akan memberatkan masyarakat, sekitar Rp5 ribu sampai Rp10 ribu sekali perjalanan, tidak jauh berbeda dengan light rail transit (LRT) Palembang.
“Tiketnya masih tentatif, tetapi kemarin itu pimpinan bilang sekitar Rp5 ribu untuk antar-stasiun, dan yang paling jauh sekitar Rp10 ribu, masih seperti LRT Palembang,” papar Kepala Tata Usaha Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan, Hasbudi Samad, dilansir dari CNN Indonesia. “KA Makassar-Parepare diharapkan beroperasi secara resmi pada Juni 2023 untuk lintas Stasiun Mandai hingga Stasiun Palanro.”
Ia melanjutkan, seharusnya kereta api dapat beroperasi pada Januari atau Februari. Namun, terkendala oleh PT INKA selaku produsen kereta api. Karena tidak ada selain PT INKA dan pihaknya tidak boleh mengimpor, sehingga terkendala waktu. “Mungkin nanti kereta yang khusus penumpang (datangnya) Mei nanti, start untuk pelayanan umum di Juni,” sambung Hasbudi.
Sementara itu, Direktur Bisnis PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), Andre Permana, mengatakan bahwa pembiayaan KA Makassar-Parepare salah satunya berasal dari kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU). Dalam proyek KPBU ini, difasilitasi Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment/AP). Pembayaran dilakukan setelah proyek infrastruktur mulai beroperasi.
Diketahui saat ini KA Makassar-Parepare rute layanan Stasiun Garongkong menuju Stasiun Maros telah beroperasi secara terbatas dan terbuka untuk umum. Masyarakat dapat menikmati layanan kereta api secara gratis, sepanjang 80 kilometer. Layanan ini melalui sembilan stasiun, yakni Garongkong, Barru, Tanete Rilau, Mandalle, Ma’rang, Labakkang, Pangkajene, Rammang-rammang, dan Maros.
Kereta akan melayani penumpang sebanyak satu kali sehari pergi pulang (PP). Selama masa pengoperasian terbatas ini, diharapkan dapat mendorong peningkatan wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata sepanjang jalur kereta api, sembari menunggu kereta api baru yang diadakan oleh penyelenggara sarana, yakni konsorsium PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Perseroda Sulawesi Selatan.
Leave a Reply