JAKARTA – Dahlan Iskan, Menteri BUMN mempunyai target dalam sebulan ini e-ticket KRL bisa terjual hingga 200.00 kartu. “Saat ini saja sudah 100 ribu orang beli kartu multitrip. Kita targetkan dalam waktu sebulan ke depan ada 200 ribu orang, berikutnya lagi kalau bisa 300 ribu,” ujar Dahlan, Kamis (4/7).
Setelah 3 hari diberlakukannya e-ticketing dan tarif progresif KRL Jabodetabek, sebanyak 100.000 kartu Multitrip telah laku terjual. Tiket ini dijual seharga 50 ribu rupiah.
“Kalau 300 ribu orang punya kartu multi, nggak akan antri. Yang antri yang sekali-sekali saja naik KRL,” imbuhnya.
Dengan kartu multitrip, nantinya pengguna KRL tidak perlu antri membeli kartu singletrip di loket. Tapi program ini juga memerlukan kesadaran dari masyarakat untuk beralih menggunakan kartu Multitrip.
Direktur Utama PT KAI juga menganjurkan para pengguna jasa KRL untuk membeli kartu multitrip. “Daripada mengantre beli tiket singletrip tiap pagi dan sore, berapa waktu yang terbuang? Saya berharap selambatnya akhir Juli ini, sekurangnya 90% penumpang reguler sudah memiliki kartu multitrip, sehingga bisa menghemat waktu bagi penumpang sendiri. Selain itu layanan loket tidak mengular atau antre berkepanjangan, serta konsentrasi layanan bisa ke perjalanan KRL,” tutur Direktur Utama KAI Ignasius Jonan kepada detikFinance.
Meskipun dihari pertama penggunaan e-ticket mengalami beberapa kendala, menurutnya beberapa waktu kedepan kendala tersebut akan bisa teratasi dengan mulai terbiasanya penumpang. “Tentu hari-hari pertama agak ruwet,” ujarnya kepada Tempo.
Dahlan juga mengimbau masyarakat pengguna jasa KRL untuk segera berlangganan kartu tersebut. “Kalau sudah begitu praktis tidak perlu antre lagi,” tegasnya.
Dahlan juga meminta kartu elektronik jalan tol diperbanyak. Jasa Magra diminta untuk lebih banyak memasok dan menjual e-toll card. “Cari jalan bagaimana orang mau beralih ke e-toll,” katanya.