SEMARANG – Semarang agaknya tidak mau kalah dengan kota-kota besar lain seperti Jakarta dan Palembang. Pasalnya, meski masih dalam proses kajian, ibukota Provinsi Jawa Tengah tersebut juga bakal memiliki kereta light rail transit (LRT) yang bakal menghubungkan Bandara Internasional Ahmad Yani hingga ke kawasan Tugu Muda.
“Tahun depan, kami bakal membuka peluang bagi investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk bekerja sama dengan badan usaha milik daerah (BUMD), yaitu PT Bhumi Pandanaran Sejahtera,” ungkap Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dilansir CNBC. “Untuk tahap pertama, LRT ini akan memiliki lintasan sepanjang 5,8 kilometer, dengan investasi sebesar Rp1,6 triliun.”
Hendrar menuturkan bahwa pihaknya memang berencana agar BUMD juga terlibat dalam konsorsium tersebut. Jika nanti investor sudah ada, pihaknya baru akan membicarakan nilai investasi tersebut. “Selain LRT, Semarang juga akan membangun pembangkit listrik tenaga sampah, yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi sampah yang ada di kota saat ini,” sambung Hendrar.
Sementara itu, menurut Direktur Keselamatan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Edi Nursalam, proyek LRT Semarang saat ini masih dalam tahap kajian. LRT itu sendiri rencananya akan memiliki rute dari Bandara Ahmad Yani menuju Jalan Madukoro, lalu ke Pasar Bulu atau ke kawasan Tugu Muda Semarang.
“Pemerintah Kota Semarang sudah mengajukan proyek (LRT) tersebut, namun masih terkendala masalah pendanaan. Meski demikian, Pemerintah Kota Semarang melakukan kajian agar proyek tersebut bisa berjalan,” ujar Edi. “Rute sudah siap, studi dan DED juga sudah siap, saat ini tinggal menunggu investornya siapa.”
Edi menambahkan, selain Semarang, ada beberapa daerah yang juga berminat membangun fasilitas LRT, yaitu Medan, Yogyakarta, bahkan Papua. Saat ini, LRT Palembang sudah selesai, sedangkan kawasan Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, dan Semarang sudah direncanakan. Sementara, Medan dalam proses lelang. “Konsep LRT berkembang, tergantung Pemda aktif atau tidak, tetapi kita punya konsep,” pungkas Edi.