
Senin (5/12) kemarin, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan uji coba operasional kereta api peti kemas dari kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei ke Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Uji coba ini diharapkan dapat berjalan baik dan mampu memberikan efek positif terhadap pergerakan ekonomi di kawasan tersebut.
Menurut Direktur Komersial dan TI PT KAI, Kuncoro Wibowo, pihaknya melakukan uji coba operasional KA peti kemas yang berupa satu rangkaian yang terdiri atas satu unit lokomotif CC201 dan 11 gerbong datar 22 (twenty foot equivalent units atau TEUs) dengan jarak tempuh 139 km dan waktu tempuh 246 menit. “Dengan dioperasikannya kereta ini, diharapkan dapat mendorong kelancaran arus distribusi barang, khususnya angkutan logistik,” kata Kuncoro.
Uji coba tersebut sendiri disaksikan langsung oleh Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hotma P. Simanjuntak, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, I Gusti Putu Suryawirawan, Kepala Bappeda Sumatera Utara Arsyad, dan Bupati Simalungun JR Saragih. “Ke depannya, kami akan kembangan rute ke Pelabuhan Kuala Tanjung,” sambung Kuncoro.
Selain uji coba, PT KAI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) dengan PT Perkebunan Nusantara III dan PT Pelindo I untuk melakukan kerja sama pengangkutan barang menggunakan KA dari KEK Sei Mangkei ke Pelabuhan Belawan atau Pelabuhan Kuala Tanjung. “Dengan angkutan massal KA, distribusi barang menjadi lebih cepat dan mengurangi macet, polusi, serta beban jalan raya,” timpal Kuncoro.
Senada, Manajer Humas KAI Divre I Sumatera Utara, Joni Martinus, mengatakan bahwa pembangunan jaringan yang menghubungkan KEK Sei Mangkei ke jalur KA eksisting di Stasiun Perlanaan-Medan-Belawan sudah selesai sehingga diuji coba untuk dioperasikan secara maksimal. “PT KAI siap melayani angkutan barang dari perusahaan yang berada di Sei Mangkei atau dari Belawan,” terang Joni.