Tingkatkan Layanan, LRT Sumsel Bakal Tambah Gerbong

LRT Palembang - www.beritasatu.com

terus berupaya meningkatkan konektivitas di . Menurut kabar terbaru, transportasi Light Rail Transit () Sumsel dalam waktu dekat akan ditambah satu lagi dengan tujuan untuk meningkatkan kecepatan, headway yang lebih pendek, kapasitas yang lebih banyak, dan waktu operasi yang lebih panjang.

“Jadi, dengan ditambahnya gerbong tersebut, maka jumlah seluruhnya menjadi delapan unit,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Sabtu (24/11) kemarin. “Namun, dari delapan gerbong itu, satu di antaranya akan dicadangkan di Depo Jakabaring Palembang, untuk mengantisipasi agar bila ada sesuatu permasalahan maka cadangan tersebut dapat dioperasikan.”

Sebagaimana diketahui, saat ini baru tujuh gerbong yang telah beroperasi. Sementara, satu gerbong sisanya diketahui telah dikirim dari Madiun dan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Boom Baru pada tanggal 27 November mendatang. “Dengan penambahan gerbong, waktu tempuh bisa lebih cepat, bisa 25 menit sekali lewat,” sambung Budi.

Selain menambah gerbong, pemerintah juga sedang mengkaji penambahan jam operasional LRT Sumsel. Menurut rencana, LRT Sumsel nantinya akan beroperasi hingga malam hari. Saat ini, LRT Sumsel beroperasi mulai pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB. Nantinya, kereta ringan ini akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB sampai 22.00 WIB, bahkan ditargetkan beroperasi penuh pada bulan Maret 2019 mendatang.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini dapat terlaksana karena kami memberikan waktu selama dua minggu untuk melakukan evaluasi LRT Sumsel,” sambung Budi. “Jadi, ada enam kriteria untuk meningkatkan okupansi . Baik itu headway, kecepatan kereta, jarak tempuh , feeder ( integrasi), titik berhenti, dan kompetisi angkutan lain.”

Budi melanjutkan, pihaknya juga akan mengevaluasi stasiun mana yang lebih efektif dalam naik dan turunnya penumpang LRT Sumsel. Selama ini, LRT tersebut untuk angkutan Asian Games 2018 dan sekarang sudah menjadi angkutan untuk masyarakat. “Jadi, masih banyak yang perlu dibenahi seperti stasiun pemberhentian akhir di Jakabaring Palembang,” pungkas Budi.