PURWOKERTO- Toilet Ramah Lingkunga (TRL) mulai diterapkan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Penerapan TRL ini dilakukan pada semua gerbong baik eksekutif maupun ekonomi. TRL ini diterapkan untuk menggantikan sistem toilet lama yang sudah sejak lama diterapkan di Indonesia. Penerapan toilet ramah lingkungan ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan untuk pengguna jasa kereta api.
Surono, Manager Humas PT KAI Daop V Purwokerto mengungkapkan bahwa sistem toilet yang lama adalah toilet langsung tanpa adanya septitank yang digunakan untuk menampung limbah, sehingga limbah yang dikeluarkan oleh penumpang langsung berceceran mengotori lingkungan disepanjang jalur rel yang dilalui kereta.
Sedangan sistem TRL ini menggunakan septitank untuk menampung limbah. Sehingga limbah menumpang tidak lagi langsung mengotori lingkungan.
Penerapan TRL ini dilakukan untuk menjalankan misi dari PT KAI yaitu untuk menyelenggaraan perkeretaapian melalui praktek bisnis terbaik sehingga dapat memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan.
Surono menjelaskan pula bahwa TRL ini menggunakan sistem water flashing untuk pembilasan. Penumpang tinggal menekan tombol water flushing untuk mengalirkan air sehingga langsung dapat dibilas.
“Untuk kelancaran sistem TRL, kami mengharapkan kedisiplinan penumpang untuk tidak membuang sampah seperti pembalut atau pampers ke dalam toilet,” katanya.
Dari Daop V Purwokerto rencanya akan ada 74 gerbong yang menggunakan toilet ramah lingkugan, dengan rincian 9 gerbong eksekutif, 19 gerbong bisnis dan 46 gerbong ekonomi.
Armada ini untuk melayani delapan kereta api penumpang asal Daop V Purwokerto, di antaranya KA Purwojaya, Logawa, Serayu Pagi, Serayu Malam, Sawunggalih Pagi, Sawunggalih Malam, Kutojaya Utara dan Kutojaya Selatan.