Jakarta – Pengguna KRL Commuter Line bersiap – siap untuk menyiapkan uang lebih sebagai jaminan kartu single trip yang mereka beli. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) membuat kebijakan kebijakan baru untuk menarik uang jaminan sebesar Rp 5000 bagi pengguna KRL Commuter Line.
Pengeluaran kebijakaan uang jaminan ini digunakan untuk meminimalisasi hilangnya kartu single trip.
“Untuk jaminan uangnya, setiap kartu akan dikenakan biaya Rp 5.000,”kata Ignatius Jonan, Direktur Utama PT KAI.
Jonan menjelaskan bahwa misalkan seorang penumpang biasanya membayar Rp 2000 untuk sekali perjalanan menggunakan KRL Commuter Line. Dengan turunanya kebijakan baru ini, penumpang tersebut harus membayar Rp 7000 . Rp 5000 digunakan untuk uang jaminan satu kartu single trip.
Setelah perjalanan selesai dan penumpang ingin mengambil uang jaminan tersebut, penumpang dapat menukarkannya di loket tujuan.
Jika penumpang tidak ingin mengambil uang jaminan tersebut, maka uangjaminan tersebut akan berlaku selama 7hari dari pembayaran uang jaminan.
“Jika tujuh hari tidak ditukarkan, maka kartu akan hangus. Tidak bisa digunakan dan tidak bisa diuangkan kembali,” ungkapnya.
Jonan mengatakan bahwa langkah dikeluarkannya kebijakan ini karena evaluasi penggunaan kartu multi tri dan single trip selama satu bulan banyak kartu single trip yang hilan dan tidak dikembalikan oleh penumpang.
Baru seminggu pertama penerapan e-ticketing dan tarif progresif sejak 1 Juli 2013 lalu sudah 700.000 kartu yang hilang. Akibatnya PT KAI rugi Rp 3 miliar. Padahal awal mula pencetakan kartu, kartu dicetak sebanyak 1,4 juta.
“Uang penjamin untuk Rp 5.000 tersebut adalah untuk mengganti ongkos biaya kartu single trip,” jelasnya.