Uniknya Kereta Api di India

Di Indonesia kita hanya mengenal 3 kelas api, yaitu: ekonomi, bisnis, dan eksekutif. Di terdapat 18 kelas . Dari yang termurah Unreserved 2nd Class sampai ke yang paling mahal Air Conditioned 1st Class (AC1).

sepeda gantung
Sepeda yang digantung di luar Gerbong (foto:berita.plasa.msn.com)

AC1 sekitar tujuh kali lipat Unreserved 2nd Class. Unreserved 2nd Class difasilitasi bangku-bangku kayu sederhana atau terkadang busa tipis berlapis plastik dan jendela berjeruji untuk mencegah orang masuk. Sedangkan AC1 terbagi menjadi kompartemen berpendingin, berkaca gelap dan berkarpet. Setiap kompartemen berisi 2 atau 4 tempat tidur yang biasanya pada siang hari diubah menjadi tempat duduk. Kelas lainnya adalah AC2, AC3, AC Executive Chair Class, AC Chair Class, 1st Class dan Sleeper Class. 1st Class yang berfasilitas seperti AC1 tanpa AC sedang mengalami phasing out sehingga semakin jarang ditemukan.

india2
Suasana di Gerbong Komuter(foto:berita.plasa.msn.com)

Indian Railways (IR) merupakan monopoli milik India. Setiap hari mengangkut 11 juta dan satu juta ton barang. Jaringan IR sepanjang 63.140 km (konon jaringan kereta api terbesar di dunia di bawah satu manajemen) dilalui lebih dari 14.440 kereta api setiap hari. IR mempekerjakan sekitar 1,6 juta orang, menjadikannya salah satu perusaahaan terbesar di dunia. Sampai sekarang kereta api masih menjadi sarana andalan India.

Bila ingin betul-betul merasakan eksotisme kereta api India, kita harus langsung mencobanya. Keunikan-keunikan akan terjadi sejak membeli tiket. Karena populernya kereta api di India kita harus memesan tiket lebih awal, terutama untuk jarak jauh. Bila kehabisan kita akan mendapatkan status ‘Reservation Against Cancellation’ (RAC). Setelah semua jatah RAC terjual, calon penumpang lainnya akan masuk dalam daftar tunggu (‘waitlist’). Bila ada pembatalan, nama di daftar RAC naik menggantikannya, sedang calon penumpang daftar tunggu masuk daftar RAC. Daftar penumpang bisa dibaca di papan pengumuman dua jam sebelum keberangkatan dan di kertas yang ditempelkan di samping pintu kereta.

IR menyediakan jatah untuk turis asing yang harus dibayar dengan mata uang dollar AS, euro, atau pound sterling. ‘Tourist quota’ ini bisa diperoleh di International Tourist Bureau di beberapa stasiun di pusat wisata seperti New Delhi, Mumbai, Kolkata, Agra, Jaipur dan Varanasi, tanpa harus berdesak di loket. Stasiun-stasiun di India setiap hari penuh seperti suasana Lebaran di Indonesia. Orang India cenderung bepergian dalam rombongan besar yang menduduki setiap sudut stasiun.

india
Penuhnya Kereta Api Ekonomi di India (foto:berita.plasa.msn.com)

Jika anda pecinta traveling usahakan membawa bekal sendiri, karena CNN-IBN mengatakan telah mendapat laporan internal yang mengatakan makanan yang dimasak kotor, bau, tergenang dalam air di dapur. Salah satu contohnya samosa, makanan ringan yang terkenal di India ini disimpan dalam keranjang yang digunakan untuk membersihkan kain pel. Laporan tersebaut juga mengatakan kereta tersebut penuh dengan kecoa.

“Dalam Shramjivi Express, air yang digunakan untuk mencuci gerbong juga digunakan untuk memasak dan di Bihar Sampark Kranti, samosa ditemukan tersimpan dalam keranjang kotor bersama dengan kain pel,” menurut CNN-IBN India berdasarkan laporan.

anak-anak
Anak-anak bermain di kasur dalam Gerbong (foto:berita.plasa.msn.com)

Tidak lengkap memang ke India tanpa mencoba kereta apinya. Untuk perjalanan siang bisa memilih AC Executive Chair atau AC Chair yang mirip dengan KA Argo kita. Mereka yang menyukai petualangan dianjurkan memilih kelas Sleeper atau Unreserved. Bagi yang berselera mahal bisa merasakan hidup mewah selama seminggu di atas kereta api super mewah “Palace on Wheels”. Kita juga bisa mengunjungi National Rail Museum, tidak jauh dari kedutaan Indonesia di kawasan elit Chanakya Puri, New Delhi. Lebih dari 100 lokomotif, kereta, gerbong dan benda bersejarah lain dipamerkan di udara terbuka dan galeri tertutup di kawasan seluas 4,5 hektar.

Tentang Dinar Firda Rosa 263 Articles
Peminat studi Teknik Informatika, saat ini bermukim di Malang - Jawa Timur