Pemerintah saat ini tengah memulai tahap awal pembangunan rel ganda perlintasan kereta api Medan – Bandara Kualanamu. Rel ganda ini direncanakan dibangun sepanjang 38 kilometer dengan target kesemuanya akan selesai pada tahun 2016, dimana 15 km pertama yang dibangun dijadwalkan sudah bisa digunakan pada akhir 2015.
Konsekuensi peningkatan kemacetan yang tampak menghantui Kota Medan membuat Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan, meminta agar salah satu proyek flyover ataupun underpass segera direalisasikan. “Solusinya ya harus dibangun underpass atau flyover. Siapa yang bangun? Tergantung ruas jalan yang dilintasinya,” ujarnya. Saat ditemui seusai rapat tertutup di Kantor PT Railink Stasiun KA Besar Medan, kemarin (23/5), Ignasius Jonan mengatakan bahwa pembangunan jalur ganda Kereta Api akan berimbas pada semakin padatnya lalu lintas Kereta Api. Fakta ini akan membuat kemacetan lalu lintas di Kota Medan tidak terhindarkan lagi, karena akan ada sekitar 10 ruas jalan yang dilintasi rel Kereta Api di Medan.
Sesuai dengan aturan perundang-undangan, jika jalan yang dilintasi oleh rel KA merupakan jalan Negara, maka pembangunan sarana jalan alternatif (underpass atau flyover) akan menjadi kewenangan pemerintah pusat. Sedangkan jika rel KA melintas di atas jalan provinsi, maka menjadi kewenangan pemerintah provinsi, begitu juga jika melintas di atas jalanan kota menjadi kewenangan pemerintah kota setempat. “Jadi harus kita bangun (underpass atau flyover) itu. Sudah ada aturannya. Kalau semua dana minta ke pusat, ya undang-undangnya diubah dulu. Soal izinnya pasti saya berikan,” ujar Ignasius Jonan. Masih menurut Jonan, pembangunan jalur rel ganda dari stasiun Medan ke Kualanamu ini telah dibahas bersama oleh beberapa pihak terkait diantaranya PT KAI, PT Railink, PT Angkasa Pura II, dan stakeholder terkait di Sumatera utara