Gegara Virus Corona, 13 Perjalanan Kereta Prameks Dibatalkan

Eko Budiyanto, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta - www.solotrust.com
Eko Budiyanto, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta - www.solotrust.com

YOGYAKARTA – Mulai Senin (20/4) kemarin, PT Indonesia (PT KAI) mengurangi KA Prameks (Prambanan Ekspres). Sebanyak 13 jadwal perjalanan dibatalkan dan menyisakan delapan perjalanan saja. Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran wabah

Diterangkan Manajer Humas PT KAI DAOP 6 Yogyakarta, empat perjalanan KA Prameks yang masih beroperasi adalah relasi Yogyakarta-Solo Balapan dengan jadwal keberangkatan dari Yogyakarta pada pukul 05.15 WIB, 08.20 WIB, 12.05 WIB, dan 15.55 WIB. Sementara, empat perjalanan lainnya adalah rute Solo Balapan-Yogyakarta yang berangkat pada pukul 06.35 WIB, 09.50 WIB, 14.20 WIB, dan 18.12 WIB.

“DAOP 6 turut mempertimbangkan physical distancing, pembatasan perjalanan, imbauan di rumah saja, dan okupansi yang sangat rendah. Karena itu, dilakukan pengurangan dan pembatalan beberapa perjalanan KA di Yogyakarta,” tutur Eko. “Di samping itu, kami juga mendukung penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mulai diterapkan di berbagai daerah untuk mencegah penyebaran virus corona.”

Selain lokal KA Prameks, PT KAI DAOP 6 Yogyakarta juga membatalkan empat perjalanan KA Joglosemarkerto, yakni satu KA relasi Purwokerto-Solo, satu KA Solo-Semarang Tawang ,satu KA Solo-Yogyakarta, dan satu KA relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta. Sementara, per tanggal 21 April 2020, ada dua perjalanan KA Sancaka yang dibatalkan, yakni relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng dan Surabaya Gubeng-Yogyakarta.

“Pembatalan perjalanan ini diberlakukan sementara hingga 30 April 2020 atau dapat menyesuaikan kembali sesuai situasi maupun kondisi di lapangan,” sambung Eko. “Pengguna KA Lokal Prameks yang memiliki kepentingan mendesak berpergian agar dapat menyesuaikan jadwal yang ada. Kami berharap, delapan perjalanan yang masih beroperasi dapat mengakomodasi perjalanan penumpang.”

Ia menambahkan, kereta yang beroperasi tetap dijual, tetapi hanya 50 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia, dan penumpang wajib menggunakan masker ketika berada di stasiun maupun dalam perjalanan. Selain itu, penumpang juga akan dicek suhu tubuhnya saat boarding dan diharap selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer serta menjaga jarak.