Aksi sabotase terhadap kereta api ternyata sudah kerap kali terjadi. Bentuk yang paling sering adalah berupa pelemparan batu terhadap kereta kerap yang sedang melintas. Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, aksi ini cukup berbahaya karena mengakibatkan banyak penumpang terluka.
Safrudiansyah, Vice President PT KAI Daop V Purwokerto, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa dalam seminggu terakhir sudah terjadi beberapa kali aksi pelemparan serupa. “Pelemparan kemungkinan dilakukan oleh anak-anak. Mungkin karena iseng, karena tidak ada motif apa-apa. Terlebih saat ini moment liburan sekolah,” ujarnya (27/6). Dari beberapa aksi sabotase ini memang tercatat tidak sampai jatuh korban jiwa, namun beberapa penumpang terluka akibat terkena lemparan batu dan serpihan pecahan kaca.
Selain aksi pelemparan batu, aksi sabotase yang cukup menyita perhatian di Daop V batu-baru ini adalah aksi penempatan batu besar seberat 4 kilogram di atas bantalan rel di wilayah Doplang, Adipala – Cilacap. “Batu sebesar itu bisa mengakibatkan kereta terguling. Kami antisipasinya dengan menerjunkan petugas pemeriksa jalur KA satu petugas delapan kilometer per hari,” tambah Safrudiansyah. Diduga para pelaku sabotase sudah mengetahui jadwal pemeriksaan rel KA, sehingga mereka bisa beraksi di sela jam senggang para petugas.